Salam Ngebyar, DalangSeno.com dalam kesempatan ini akan membahas tentang pusaka leluhur kita yaitu Sejarah Keris. Keris merupakan senjata pusaka warisan leluhur yang saat ini semakin miris keberadaanya. Mengapa? Karena banyak dari kita saat ini yang sudah merasa menjadi orang paling beragama yang sudah pasti masuk surga tanpa perlu melestarikan budaya.
Banyak dari masyarakat kita saat ini yang menganggap bahwa keris, pusaka atau kalau secara umum kita sebut saja budaya, merupakan suatu kesalahan atau kebodohan yang telah diperbuat oleh leluhur kita jaman dahulu ; banyak yang berpikiran bahwa itu adalah musrik, syirik, menyembah berhala, menduakan Tuhan, tak kenal agama, dan banyak lain anggapan miring lainya.
Tapi setiap orang berhak berpendapat, dan kali ini kita akan memperlajari lagi perihal budaya, pusaka dan keris. Kenapa disebut keris karena konon kabarnya keris merupakan singkatan dalam bahasa jawa yaitu “Mlungker-mlungker kang bisa Ngiris”, atau kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya “berkelok-kelon yang bisa mengiris”. Itulah kenapa disebut Keris.
Fungsi dan Bentuk Keris
Dari bentuknya saja kita sudah bisa mengetahui bahwa keris merupakan senjata yang digunakan oleh orang jaman dahulu untuk peperangan. Keris merupakan senjata tikam yang masuk dalam golongan belati. Yang membedakan dari keris dari pusaka lain adalah Keloknya.
Bentuk keris selain berkelok-kelok juga memiliki 3 sisi yang tajam, yaitu ujungnya yang runcing serta bagian samping atau depan belakangnya yang sama-sama tajamnya. Selain itu yang menjadi keunikan dari Keris yaitu pamor atau Damascene.
Sejarah atau Asal Muasal Keris
Sampai saat ini sangat sulit menemukan data pasti tentang kapan Keris mulai dibuat dan bagaimana inspirasinya sehingga bisa terbentuk keris dan bahkan keris bisa menjadi senjata utama yang wajib dimiliki oleh orang jaman dahulu.
Tapi beberapa sumber mengatakan bahwa bentuk keris sendiri terinspirasi atau terpengaruh dari kebudayaan Tiongkok Kuno. Adalah sebuah senjata sejenis kapak-belati yang berasal dari Tiongkok sekitar abad ke-5 sebelum Masehi. Namun tentu banyak juga sumber lain yang menyatakan data lain dengan berbagai dasar penelitian.
Namun bagi kami saat ini asal dan sejarah keris bukan menjadi fokus utama, tapi kali ini kami ingin lebih membahas kepada keberadaan Keris itu sendiri di Jaman milenial saat ini. Dengan kemajuan teknologi, dimana alat pertempuran dan peperangan saat ini sudah sangat canggih dan muktahir, lalu apakah Keris masih mampu bersaing secara fungsi sebagai senjata perang? Tentu tidak!
Diera modern ini keris memiliki beberapa fungsi antara lain :
- Aksesoris / Busana / Ageman
Diberbagai kesempatan terutama yang sering kita jumpai yaitu diacara pernikahan adat terutama adat jawa, kita pasti masih banyak melihat dimana pada bagian belakang busana para kaum pria pasti terdapat keris.
Atau jika kita kita pergi ke Keraton Yogyakarta atau Keraton lain, pasti kita juga akan banyak menjumpai para abdi keraton yang berbusana adat jawa dengan terselip keris dibagian belakangnya. Disinilah fungsi keris sebagai aksesoris atau busana digunakan, atau kalau orang jawa bilang sebagai ageman.
- Meningkatkan pamor dan wibawa seseorang
Sama-sama berbentuk dan bernama keris, tapi keris yang diperuntukan untuk fungsi nomer 2 ini berbeda dengan keris yang digunakan untuk fungsi busana atau aksesoris. Butuh ilmu, ketelitian dan pengalaman serta kemampuan lebih untuk membedakanya.
Keris yang berfungsi untuk meningkatkan pamor atau wibawa seseorang ini tidak dipakai kemanapun yang punya pergi, melainkan disimpan. Keris ini banyak digunakan oleh para pemimpin, baik mulai dari kepada Desa, Camat, Bupati, Jendral dan bahkan sampai Presiden.
Jika keris yang digunakan untuk aksesoris hanyalah bentuk keris, tapi kalau keris yang untuk meningkatkan pamor dan wibawa ini memiliki aura magis yang berbeda. Inilah yang membuat keris ini sangat mahal dan membutuhkan keahlian khusus untuk mengetahui isi, aura atau manfaat yang terkandung dalam keris tersebut.
- Koleksi yang sangat tinggi nilainya
Keris yang biasa dikoleksi ini biasanya jenis keris yang sama dengan keris nomor 2, dimana intinya keris yang menjadi koleksi ini pasti memiliki nilai sejarah, aura, isi dan fungsi. Setiap keris yang menjadi koleksi ini juga memiliki nama masing-masing.
Orang yang mengoleksi keris ini sebagian besar adalah orang yang memiliki kemampuan indra ke-enam atau yang memiliki kemampuan lebih, bisa seperti spiritual atau supranatural. Motif mereka mengoleksi keris pun bermacam-macam.
Motif dan Tujuan Memiliki Keris
- Untuk Bisnis
Banyak orang yang mengoleksi keris karena motif bisnis, dimana dia memang memiliki keahlian untuk mengenali jenis keris dan sangat mengetahui kualitas dan manfaat keris tersebut dan kemudian untuk dijual dengan harga yang sangat tinggi. Ingat, keris yang memiliki pamor dan aura besar dapat bernilai Milyaran lho, mantab bukan.
- Untuk Membantu Aktifitasnya
Biasanya yang menggunakan keris untuk membantu aktivitasnya adalah orang-orang pelaku seni seperti Dalang Wayang, Dalang Temon Manten, paranormal, dan banyak lagi.
- Cinta
Motif yang ketiga ini adalah mereka yang benar-benar mengoleksi keris karena rasa cinta terhadap hasil karya, sejarah dan seni. Biasanya orang seperti ini sangat berani membeli dan membayar mahal untuk sebuah keris yang sangat dia inginkan dan tidak akan mudah tergiur untuk menjualnya kembali jika sudah memilikinya.
Orang-orang seperti ini yang sekarang sangat sulit ditemui, dimana mereka adalah orang-orang yang sangat menghargai dan berjuang untuk melestarikan keberadaan keris supaya tetap lestari dan tidak punah dari Negeri ini.